Sunday

Teenagers



Masa remaja adalah masa yang tak akan terlupakan.
Masa dimana seseorang mencari identitas diri dan mengeksplore kehidupannya lebih jauh lagi.
Menyingkirkan rasa ketergantungan terhadap orangtuanya dan lebih cenderung berkomunitas dengan teman-teman sebayanya.
Masa dimana seseorang pantang untuk ditentang dan lebih cenderung sebagai pemberontak.
Hal tersebut dipicu karena adanya perubahan substansi zat kimia di otak yang menekan rasa takut yang dikenal dengan istilah 'hormonal'.
Masa dimana seseorang cenderung labil, mudah terpengaruh, emosinya meledak-ledak, sensi, agresif bahkan depresif.

Orangtua tidak dapat menyamakan dalam mendidik dan mengatur anak remajanya dibanding saat masa kanak-kanak dahulu.
Disini orangtua lebih berperan sebagai teman, yang memberi wawasan dan mengarahkan ke hal yang lebih positif.
Jangan sekali-kali berani melarang bila tidak ingin anak remaja anda bermain belakang.
Laranglah jika membahyakan jiwa mereka atau jiwa orang lain.
Tapi dukunglah bila masih sebatas kewajaran. Jangan terlalu protektif karena didepan kelihatan menurut tapi dibelakang akan lebih fatal akibatnya.

Komunikasi, bimbingan dan keterbukaan dari pihak orangtua adalah 'key' dalam menangani semua problematika saat anak anda melalui masa remajanya.

Online Relationship



Semakin modernnya tekhnologi, seseorang dapat bergaul via online yang lebih dikenal sebagai media sosial. Terutama bagi para jomblowan dan jomblowati yang sedang mencari pasangan hidup, bisa memanfaatkan media sosial ini.
Namun dampak dari online relationship melalui media sosial penuh dengan resiko. Hal utama yang paling sering ditemui adalah KEBOHONGAN. Karena tanpa tatap muka, seseorang tidak dapat melihat apakah yang disampaikan melalui chat itu adalah benar.
Bagi semua pasangan yang menjatuhkan pilihan untuk menjalin online relationship diharapkan dapat lebih berhati-hati. Membuat planning untuk copy darat mungkin dapat menjadi pilihan bagi para pasangan yang berkenalan via online agar lebih memantapkan hubungan selanjutnya. Selidikilah semampu anda agar tidak menyesal dikemudian hari.
Hubungan via online ini juga sama berbahayanya bagi pasangan yang telah menikah. Dengan kemudahan yang diberikan dalam jejaring sosial secara online untuk menemukan teman lama, maka tidak tertutup kemungkinan seseorang dapat menemukan mantan kekasih mereka yang dapat berdampak perselingkuhan akibat CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali). Ada juga yang baru berkenalan, karena komunikasi via chat lebih intens maka tumbuhlah benih-benih cinta yang membuahkan perselingkuhan.
Coba tengok kiri kanan anda, saat bepergian ke mall atau didalam kendaraan umum. Mayoritas orang-orang sedang asyik menunduk memandangi ponselnya sambil jarinya sibuk mengetik dan diselingi senyum simpul karena mereka sedang sibuk bersosialisasi di dunia maya.
Waspadailah sisi gelap dari Online Relationship ini agar tidak terjebak dalam penipuan,perselingkuhan, dan banyak hal lain yang tidak menguntungkan.
Langkah-langkah yang dapat disarankan untuk menghindari sisi gelap online relationship ini diantaranya adalah gunakan jejaring sosial ini  sesuai dengan tujuannya, jangan berlebihan (sampai lupa makan, lupa segalanya karena keasyikan ber -online ria), hindari kata-kata yang 'mengundang' yang kurang senonoh dan kata-kata yang tidak pantas lainnya. Manfaatkanlah sesuai dengan keadaan, tidak perlu terlalu dipaksakan bila sikonnya memang sedang kurang mendukung (misal sedang rapat di kantor, sedang berkendara, dan hal lainnya lagi).
Bersikaplah waspada dan bijaksana dalam melakukan online relationship.
Selamat berselancar di dunia maya :)